Pengembangan Media Edukasi Inklusif Berbasis Budaya Papua untuk Literasi Pesisir
DOI:
https://doi.org/10.36232/jurnalpendidikandasar.v7i3.4014Keywords:
Media Edukasi Inklusif, Budaya Papua, Literasi Pesisir, Noken PintarAbstract
Pendidikan inklusif di wilayah pesisir Papua Barat Daya masih menghadapi berbagai kendala, seperti keterbatasan infrastruktur, kurangnya guru terlatih, serta rendahnya literasi baca-tulis siswa dengan gaya belajar yang beragam. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Noken Pintar, sebuah media edukasi inklusif berbasis budaya Papua yang valid, praktis, dan efektif dalam meningkatkan literasi siswa Sekolah Dasar. Metode yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R&D) dengan model Plomp yang meliputi lima tahap, yaitu penelusuran awal, perancangan, realisasi, tes-evaluasi-revisi, dan implementasi. Data diperoleh melalui wawancara dengan 3 guru, observasi terhadap 28 siswa kelas III SD Yapis Doom, validasi oleh 5 ahli (bahasa, materi, dan media), serta uji coba terbatas di kelas III. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif (persentase kelayakan, kepraktisan, dan N-gain) serta deskriptif kualitatif (analisis masukan ahli dan respon pengguna). Hasil penelitian menunjukkan bahwa media Noken Pintar memperoleh persentase kelayakan sangat valid dari para ahli, respon siswa sebesar 92% dengan kategori sangat praktis, respon guru 87% dengan kategori praktis, serta nilai N-gain 0,46 dengan kategori sedang. Dengan demikian, Noken Pintar dinilai berhasil sebagai media edukasi inklusif berbasis budaya Papua yang kontekstual, menarik, dan relevan untuk meningkatkan literasi di wilayah pesisir