Pembelajaran Pendidikan Agama Islam: Membangun Kejujuran di Era Post Truth
Abstract
Artikel ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran pembelajaran PAI dalam membangun kejujuran pada peserta didik, serta mengidentifikasi strategi pembelajaran yang efektif untuk membangun kejujuran di era post-truth. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriftif kualitatif dan kajian dari penelitian ini menggunakan Literature review atau studi kepustakaan. Perkembangan teknologi digital melahirkan sebuah fenomena baru yang disebut dengan post-truth. Era Post-Truth ditandai dengan dikesampingkannya kebenaran dan emosi menjadi motif tindakan. Kriteria kebenaran menurut masyarakat dalam era post-truth tidak lagi menjadi fokus utama yang dicari dalam setiap proses pertukaran informasi satu sama lain. Fenomena post-truth menggambarkan kecenderungan masyarakat untuk lebih memprioritaskan pembenaran daripada mencari kebenaran sejati. Pembelajaran PAI memiliki peran sangat penting dalam menghadapi tantangan yang dihadirkan oleh era post-truth. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) mengajarkan nilai-nilai etika dan moral yang dapat membantu individu membedakan antara kebenaran dan kebohongan. Pendidikan agama islam juga berfokus pada pembentukan karakter yang baik. Karakter yang kuat akan membantu individu untuk tetap pada prinsip kebenaran. Pendidikan spiritual yang terdapat dalam pembelajaran PAI juga melibatkan refleksi diri, di mana peserta didik diajarkan untuk mengevaluasi tindakan dan sikap mereka. Refleksi ini dapat mendorong mereka untuk berkomitmen pada kejujuran sebagai bagian dari pengembangan diri. Mengingat kompleksitas tantangan era post-truth, strategi pembelajaran PAI sangat diperlukan untuk membangun kejujuran di era post truth yaitu dengan pembelajaran berbasis nilai-nilai kejujuran, pembelajaran berbasis masalah, Pembelajaran dengan Refleksi Spiritual, Diskusi Terbuka dan Forum, Penerapan Teknologi untuk penguatan Literasi Media, serta keteladan pendidik dalam menerapkan nilai kejujuran dalam perilaku sehari-hari.