Implementasi Kebijakan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Di SMP Negeri 3 Sampolawa Kabupaten Buton Selatan
Keywords:
Implementasi, Kebijakan, Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)Abstract
Keterbatasan sumber daya manusia, kesulitan dalam penggunaan aplikasi ARKAS, dan kurangnya sosialisasi serta bimbingan terkait aplikasi ARKAS menjadi faktor penghambat kelancaran pengelolaan dana BOS di SMP Negeri 3 Sampolawa, yang berdampak pada kesulitan dalam pelaksanaan kebijakan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan (1) Untuk mengidentifikasi bagaimana pelaksanaan program dana BOS di SMP Negeri 3 Sampolawa Kabupaten Buton Selatan, termasuk proses pengelolaan dan pelaksanaannya di lapangan. (2) untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mendukung serta yang menghambat pelaksanaan program dana BOS. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan dokumentasi dengan informan yang sudah ditentukan (purposive sampling), sedangkan teknik analisis data melalui reduksi data, display data, dan kesimpulan/verifikasi. Berdasarkan hasil analisis, pelaksanaan dana BOS di SMP Negeri 3 Sampolawa berjalan dengan baik, meskipun terdapat beberapa tantangan. Pada aspek komunikasi, terjalin komunikasi yang efektif antara Dinas Pendidikan, Manajer BOS, dan pihak sekolah. Di sisi sumber daya, ada staf yang kompeten dalam mengelola dana BOS, meskipun masih terdapat keterbatasan dalam hal keterampilan penggunaan aplikasi ARKAS. Pada aspek struktur birokrasi, pengelolaan dana BOS mengacu pada petunjuk teknis yang telah ditetapkan. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi pelaksanaan dana BOS di SMP Negeri 3 Sampolawa, yaitu faktor pendukung seperti komunikasi yang baik dan sumber daya yang memadai, serta faktor penghambat seperti kesulitan penggunaan aplikasi ARKAS dan kurangnya pelatihan. Meskipun terdapat beberapa kendala, secara keseluruhan implementasi dana BOS di SMP Negeri 3 Sampolawa dapat dikatakan berjalan dengan baik