STRATEGI DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA DALAM MENGHADAPI KEBIJAKAN RENEWABLE ENERGY DIRECTIVE II UNI EROPA TAHUN 2018-2023

Abstract

Kebijakan pembatasan CPO sebagai bahan biofuel khususnya biodiesel yang dikeluarkan oleh Uni Eropa melalui Renewable Energy Directive II telah memberikan dampak yang signifikan terhadap laju ekspor CPO Indonesia ke Uni Eropa. Hal tersebut dikarenakan sebagian besar ekspor CPO ke Uni Eropa digunakan sebagai bahan biodiesel atau sekitar 53% pada tahun 2018. Untuk itu penting bagi pemerintah Indonesia melakukan upaya diplomasi ekonomi dalam menghadapi kebijakan pembatasan ini. Mulai dari mendorong sertifikasi keberlanjutan seperti Indonesian Sustainale Palm Oil (ISPO) dan optimalisasi diberbagai organisasi internasional seperti CPOPC, ASEAN dan WTO. Namun upaya diplomasi ekonomi tersebut diwarnai oleh berbagai hambatan, baik tarif maupun non-tarif. Untuk itu pemerintah Indonesia memerlukan strategi diplomasi ekonoomi lain yang dapat menjadi alternatif ketika pasar Uni Eropa sudah tidak potensial lagi. Seperti pembukaan pasar non-tradisional dan mendorong hilirisasi industri sawit dan mandatori biodiesel.